“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Shalawat Badar: Bacaan, Video dan Sejarah Singkatnya


bacaan shalawat badar, video shalawat, naskah shalawat
Pada posting sebelumnya telah diulas tentang bacaan shalawat fatih dan shalawat nariyah. Kali ini kita akan membahas Shalawat Badar yang sangat terkenal itu. Shalawat yang terdiri dari 28 bait tersebut dinamakan juga “Shalawah Badriyah”

Sungguh shalawat tersebut mengandung fadlilah dan faedah yang besar sekali bagi siapa yang mau membiasakan membacanya. Antara lain adalah untuk mohon keselamatan, untuk menghilangkan semua kesusahan, kesempitan dan segala yang
menyakitkan; selamat dari bahaya musuh; untuk menangkis orang-orang yang berbuat kemaksiatan dan kerusakan, untuk memperoleh ampunan Allah, dihindarkan dari marabahaya dan bencana, mohon keuntungan dan meluaskan rezkinya serta mendapatkan keberkahan dan sebagainya, dengan sebab berkah sahabat ahli Badar. Selain itu juga mendapat pahala membaca shalawat. 

Teks Bacaan Shalawat Badar
Teks bacaan shalawat badar atau shalawat badriyah adalah sebagai berikut: 

shalawat badar, arti, video, naskah, bacaan, sejarah, badriyah
 
Arti Bacaan Shalawat Badar 
Arti bacaan shalawat badar di atas adalah sebagai berikut:
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi; Thaaha utusan Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi;Yasin kekasih Allah.

Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”,
Dan dengan Nabi yang menunjukkan lagi utusan Allah,
Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah,
Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.

Wahai Tuhanku, semoga Engkau berkenan menyelamatkan ummat,
Dari bencana dan siksa, Dan dari susah dan kesempitan,
Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.

Wahai Tuhanku semoga Tuhan menyelamatkan kami,
Dan semoga Tuhan menghilangkan semua yang menyakitkan,
Dan semoga Tuhan menjauhkan beberapa tipu daya musuh-musuh,
Dan semoga Tuhan mengasihi kami, sebab berkahnya sahabat Ahli Badar ya Allah.

Wahai Tuhanku, semoga Tuhan menghilangkan beberapa kesusahan,
Dari orang-orang yang berma’siat dan semua kerusakan,
Dan semoha Engkau hilangkan semua bencana dan wabah penyakit,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil,
Dan sudah beberapa dari kehinaan yang dihilangkan,
Dan sudah banyak dari ni’mat yang telah sampai,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Sudah berapa kali Tuhan memberi kekayaan orang yang makmur,
Dan berapa kali Tuhan memberi nikmat kepada orang yang fakir,
Dan berapa kali Tuhan mengampuni orang yang berdosa,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas ini;
karena banyaknya marabahaya yang mengerikan dan malapetaka yang menghancurkan, Semoga Tuhan menyelamatkan kami dari bencana yang mengerikan, Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Kami datang dengan memohon pemberian/ pertolongan, Dan memohon agungnya kebaikan dan keuntungan, Semoga Tuhan meluaskan anugerah (keni’matan) yang melimpah-limpah, Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Maka janganlah Tuhan menolak kami serta menjadi rugi besar,
Bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik, dan selalu bersuka ria.
Wahai Dzat yang punya keagungan (kemenangan) dan Prabawa,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Jika Tuhan terpaksa menolak hamba, maka kepada siapakah kami akan datang
memohon dengan mendapat semua hajat kami; Wahai Dzat yang menghilangkan beberapa bencana dunia dan akhirat, hilangkan bencana-bencana hamba lantaran berkatnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Wahai Tuhanku, semoga Tuhan mengampuni kami dan memuliakan diri kami,
dengan mendapat hasil beberapa permohonan kami,
dan menolak keburukan-keburukan dari kami,
Dengan mendapat berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Wahai Tuhanku, Engkaulah yang punya belas kasihan,
dan punya keutamaan (anugerah) lahi kasih sayang, sudah banyaklah kesusahan yang hilang, Dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Dan semoga Tuhan melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti kepada Tuhan, dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang tak terbilang dan tak terhitung. Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan para Sayyid yang bersinar nur cahayanya, sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

Video Shalawat Badar
Bagi yang ingin memudahkan penghapalan shalawat badar, mungkin video tentang shalawat badar ini bisa bermanfaat.


Sejarah Singkat Shalawat Badar
Shalawat Badar adalah rangkaian shalawat berisikan tawassul dengan nama Allah SWT, dengan Junjungan Nabi Muhammad Saw. serta para mujahidin, khususnya para pejuang Badar.

Sholawat
Badar ini adalah hasil karya Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai Haji Muhammad Shiddiq, Jember. Kiyai Ali Manshur adalah anak saudara/keponakan Kiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab Tanwir al-Hija yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib ‘Alawi bin ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan judul Inarat ad-Duja.

Diceritakan bahwa asal mula karya ini ditulis oleh Kiyai Ali Manshur sekitar tahun 1960
-an. Pada waktu umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat itu, Kiyai Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan juga seorang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ.

Keadaan politik yang mencekam saat itu dan kebejatan PKI yang merajalela membunuh massa, bahkan banyak kiyai yang menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah di hati Kiyai Ali
Manshur, yang memang mahir membuat syair Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah SWT untuk meredam fitnah politik saat itu bagi kaum muslimin khususnya Indonesia.

Dalam keadaan tersebut, Kiyai Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih–hijau, dan pada malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi
Saw. Setelah siang, Kiyai Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah mimpinya tersebut.

Habib Hadi menyatakan bahwa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kiyai Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut. Lalu malamnya, Kiyai Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah” atau “Sholawat Badar”.

Lalu terjadilah hal yang mengherankan keesokan harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan lain. Mereka menceritakan bahwa pada waktu pagi shubuh mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kiyai Ali untuk membantunya kerana akan ada suatu acara diadakan di rumahnya.

Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. Yang lebih mengherankan lagi adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang membuat persiapan acara tersebut namun kebanyakan orang-orang tidak dikenali siapa mereka.

Menjelang keesokan pagi harinya, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib Ali bin Abdur Rahman al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai Ali tanpa memberi tahu terlebih dahulu akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai Ali menerima para tamu istimewanya tersebut. Setelah memulai pembicaraan tentang kabar dan keadaan Muslimin, tiba-tiba Habib Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai Ali tersebut. Tentu saja Kiyai Ali terkejut karena hasil karyanya itu hanya diketahui dirinya sendiri dan belum disebarkan kepada seorangpun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah salah satu kekeramatan Habib Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu.

Lalu tanpa banyak bicara, Kiyai Ali Manshur mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib mendengarnya dengan khusyu sambil menitiskan air mata karena terharu. Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai Ali, Habib Ali menyerukan agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai Ali tersebut.                                                                     

Selanjutnya, Habib Ali Kwitang telah mengundang para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, salah seorang yang diundang diantaranya ialah Kiyai Ali Manshur bersama pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kiyai Ali sekali lagi diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luaslah Sholawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan populer dalam majlis-majlis taklim dan pertemuan.

Maka tak heran bila sampai sekarang Shalawat Badar selalu Populer. Di Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di Kwitang tidak pernah absen pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap minggunya. Untuk lebih lengkapnya tentang cerita ini Anda dapat membaca buku yang berjudul "ANTOLOGI NU: Sejarah Istilah Amaliah Uswah” yang disusun oleh H. Soeleiman Fadeli dan Muhammad Subhan. Semoga Allah memberikan sebaik-baik ganjaran dan balasan buat pengarang Sholawat Badar serta para habaib yang berperan serta mempopulerkan Shalawat tersebut kepada kita kaum muslimin. 

Sholawat
Badar merupakan , penghormatan, pujian, pengakuan dan rasa syukur bagi para Syuhada perang Badar. Hal seperti ini dilakukan pula di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan iringan rebana sebagaimana terlukiskan dalam hadits berikut:

[47.76]/4750 Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan ia berkata; Ar Rubayyi’ binti Mu’awwidz bin ‘Afran berkata; suatu ketika, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan masuk saat aku membangun mahligai rumah tangga (menikah). Lalu beliau duduk di atas kasurku, sebagaimana posisi dudukmu dariku. 
Kemudian para budak-budak wanita pun memukul rebana dan mengenang keistimewaan-keistimewaan prajurit yang gugur pada saat perang Badar. Lalu salah seorang dari mereka pun berkata, “Dan di tengah-tengah kita ada seorang Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari.” Maka beliau bersabda: "Tinggalkanlah ungkapan ini, dan katakanlah apa yang ingin kamu katakan." Diolah dari berbagai sumber.


Tags: bacaan sholawat, shalawat fatih, shalawat nariyah, shalawat badar, bacaan sholawat fatih, bacaan shalawat nariyah, bacaan shalawat badar, badriyah, fadhilah shalawat, keutamaan shalawat, video shalawat , mp3 shalawat, download mp3 shalawat, bacaan shalawat mp3.