“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Saat dan Waktu yang Tepat Disunnahkan Membaca Shalawat Nabi

hukum shalawat, wajib, sunnah, arti shalawat, pahala shalawat
Disunnahkan Bershalawat
Pada posting sebelumnya telah dibahas hukum membaca Shalawat Nabi yang bernilai wajib. Kali ini kita akan membahas Saat dan Waktu yang Tepat Disunnahkan Membaca Shalawat Nabi. 

Shalawat atas Nabi Saw. disunnahkan pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan tertentu. Hal ini telah dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di dalam kitab Jalâ 'u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa al-Salâmi 'alâ Muhammad Khayr al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin al-Haydhari al-Syâfi'i di dalam kitab Al-Liwâ al-Muallim bi Mawâthin al-Shalâh 'alâ al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab Al-Qawl al-Badî', dan Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ'.

Hukum Membaca Shalawat Nabi


hukum shalawat nariyah, hukum shalawat badar, pengertian shalawat
Hukum Shalawat Nabi
Shalawat Nabi dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Bershalawatlah dengan ikhlas hanya mengharapkan rahmat dan ridha-Nya, serta sebagai bukti tanda cinta sekaligus penawar rasa rindu pada Rasulullah Saw. Berdasarkan riwayat dan hadits, bershalawat dianjurkan pada waktu, keadaan, dan tempat tertentu.


Adapun hukum shalawat terbagi menjadi dua, yaitu hukum shalawat wajib dan hukum shalawat sunah. Hukum shalawat wajib berarti shalawat harus dibaca karena merupakan bagian dari ibadah

Arti Shalawat Nabi

arti shalawat, makna shalawat, pengertian shalawat, shalawat nabi
Pengertian Shalawat
Arti Shalawat secara Bahasa
Shalawat berasal dari kata shalaat. Jika bentuknya tunggal, shalaat. Jika berbentuk jamak menjadi shalawaat, yang berarti doa untuk mengingat Allah SWT secara terus-menerus. 

Arti Shalawat secara Istilah

Shalawat adalah rahmat yang sempurna, kesempurnaan atas rahmat bagi kekasih-Nya. Disebut sebagai rahmat yang sempurna, karena tidak diciptakan shalawat, kecuali hanya pada Nabi Muhammad Saw. 

Shalawat adalah doa yang ditujukan pada Rasulullah Saw sebagai bukti rasa cinta dan hormat kita kepadanya, yaitu umatnya.

Lagu Shalawat: Video dan Lirik Lagu Mari Shalawat Wali Band

lagu shalawat, mari shalawat, wali band
Mari Shalawat Wali Band
Pada posting sebelumnya kita telah mengulas tentang shalawat badar atau shalawat badriyah ditinjau dari bacaan, video, dan sejarah singkat shalawat badar.

Shalawat badar inilah yang telah mengilhami lagu Mari Shalawat yang dibawakan oleh Wali Band. Berikut ini lirik lagu Mari Shalawat oleh Wali Band disertai dengan video Mari Shalawat.

Shalawat Badar: Bacaan, Video dan Sejarah Singkatnya


bacaan shalawat badar, video shalawat, naskah shalawat
Pada posting sebelumnya telah diulas tentang bacaan shalawat fatih dan shalawat nariyah. Kali ini kita akan membahas Shalawat Badar yang sangat terkenal itu. Shalawat yang terdiri dari 28 bait tersebut dinamakan juga “Shalawah Badriyah”

Sungguh shalawat tersebut mengandung fadlilah dan faedah yang besar sekali bagi siapa yang mau membiasakan membacanya. Antara lain adalah untuk mohon keselamatan, untuk menghilangkan semua kesusahan, kesempitan dan segala yang

Pro Kontra Shalawat Nariyah

Pada posting sebelumnya telah diulas tentang bacaan shalawat fatih. Kali ini kita akan membahas shalawat nariyah. 

Shalawat Nariyah ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin. Dengan suatu keyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut bacaan shalawat nariyah:

Bacaan Shalawat Fatih

bacaan, shalawat, sholawat, fatih, alfatih, al-fatih
Bacaan Shalawat Fatih
Mungkin banyak di antara Anda yang mencari bacaan Shalawat Fatih. Bacaan Shalawat al-Fatih dan disusun oleh al-'Arif al-Kabir Sayyid Muhammad al-Bakri. la mengatakan, "Barang siapa membacanya satu kali dalam seumur hidup, maka dijamin dirinya tidak akan masuk neraka." 

Bagi orang yang mau membacanya terus-menerus selama empat puluh hari, Allah akan menerima tobat atas semua dosanya. Jika shalawat fatih ini dibaca seribu kali

Shalawat Cinta Nabi Adam Kepada Hawa

Shalawat cinta, nabi adam, hawa, maskawin shalawat, mahar shalawat
Shalawat Cinta Nabi Adam Kepada Hawa
Sebagai manusia yang diciptakan pertama kali, Nabi Adam selalu merasa kesepian. Dalam kesendiriannya di surga, Nabi Adam bermunajat cinta kepada Allah SWT karena tak ada teman yang menemani, tak ada tempat untuk mencurahkan isi hati.
 
Lalu, Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. Kemudian Nabi Adam mengarahkan pandangannya ke atas dan terlihatlah olehnya satu makhluk Allah yang lain dari dirinya. Ia seorang wanita cantik jelita yang karenanya Allah SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam. Sujudlah Nabi Adam kepada Allah, dan bertanya,“Duhai Tuhanku, siapakah gerangan ini?”

Keistimewaan Shalawat Nabi

Keistimewaan Sholawat, Shalawat Nabi
Keistimewaan Shalawat Nabi
Shalawat kepada Nabi Saw. memiliki keistimewaan yang luar biasa. Al-Fasi dalam Syarh Dalail-nya menyatakan bahwa shalawat merupakan piranti terpenting bagi yang ingin mendekati Tuhannya. Hal ini karena ditinjau dari berbagai aspek, di antaranya;

Pertama, shalawat mengandung tawassul kepada Allah Swt. dengan perantara kekasih dan pilihan-Nya. Allah Swt. telah berfirman: "Dan carilah wasilah (untuk) rnenuju kepada-Nya," sementara tidak ada washilah kepada-Nya yang lebih dekat dan lebih terhormat daripada rasul-Nya. 

Rahasia Bacaan Shalawat Nabi Yang Masyhur


Bacaan Shalawat Nabi, Bacaan Sholawat, Lafal Shalawat
Bacaan Shalawat Nabi
Bacaan Shalawat Nabi yang singkat adalah: "Allahumma Shalli 'Ala Muhammad” (Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu pada Muhammad) dan bentuk bacaan shalawat dari Nabi Saw. yang paling sempurna, sebagaimana keshahihan riwayat hadis yang telah dan disepakati dan telah diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwaththa', dan Bukhari Muslim dalam kitab Shahihnya, serta diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai, adalah sebagai berikut:

Pengertian Shalawat Nabi


Pengertian Shalawat Nabi, makna shalawat, arti shalawat, bacaan shalawat
Pengertian Shalawat Nabi
Menurut Al-Khalil dalam Mu’jam Maqayis al-Lughah, kata shallu berasal dari akar kata shalah, yang merupakan bentuk tunggal dari shalawat, yang berarti menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa, dan curahan rahmat. Ibnu Abbas berkata,"Yushallun (bershalawat) artinya yubarrikun (memberi berkah)." Dan, barakah atau keberkahan berarti bertambah dan berkembang. 

Senada dengan hal itu, KH. A. Warson Munawwir dalam Kamus AI-Munawwir menjelaskan bahwa kata shalla bermakna da'a, artinya berdoa. Sedangkan Shallallahu 'ala Muhammadin an-Nabiyyi artinya semoga Allah memberikan berkah dan rahmat kepada Nabi Muhammad Saw.

Arti dan Makna Shalawat Nabi

Arti dan Makna Shalawat Nabi, pengertian shalawat
Arti dan Makna Shalawat Nabi
Surat Al Ahzab ayat 56 berisi perintah tentang shalawat kepada Nabi. Pada ayat tersebut terdapat kalimat bahwa Allah bershalawat kepada Nabi kemudian para malaikat, dan selanjutnya Allah memerintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat kepada Nabi. 

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Keutamaan Shalawat Nabi

keistimewaan shalawat nabi, keutamaan shalawat nabi, fadhilah shalawat
Keutamaan Shalawat Nabi
Shalawat Nabi pengertiannya disini adalah do'a yang ditujukan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan Rasulullah saw beserta keluarganya. Sedangkan bacaan dan lafaznya telah diajarkan oleh Rasulullah saw sendiri pada banyak hadits-hadits shahih.

Beberapa keutamaan/fadhilah Shalawat Nabi adalah :

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, sesungguhnya dia pernah mendengar Nabi saw bersabda, "Apabila kalian mendengar suara adzan, tirukanlah suara adzan itu, kemudian ucakan shalawat untukku, karena sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan shalawat untukku satu kali, Allah swt akan menurunkan rahmatnya sepuluh kali kepadanya..." (HR Muslim no. 557).