“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Shalawat Cinta Nabi Adam Kepada Hawa

Shalawat cinta, nabi adam, hawa, maskawin shalawat, mahar shalawat
Shalawat Cinta Nabi Adam Kepada Hawa
Sebagai manusia yang diciptakan pertama kali, Nabi Adam selalu merasa kesepian. Dalam kesendiriannya di surga, Nabi Adam bermunajat cinta kepada Allah SWT karena tak ada teman yang menemani, tak ada tempat untuk mencurahkan isi hati.
 
Lalu, Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. Kemudian Nabi Adam mengarahkan pandangannya ke atas dan terlihatlah olehnya satu makhluk Allah yang lain dari dirinya. Ia seorang wanita cantik jelita yang karenanya Allah SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam. Sujudlah Nabi Adam kepada Allah, dan bertanya,“Duhai Tuhanku, siapakah gerangan ini?”

Keistimewaan Shalawat Nabi

Keistimewaan Sholawat, Shalawat Nabi
Keistimewaan Shalawat Nabi
Shalawat kepada Nabi Saw. memiliki keistimewaan yang luar biasa. Al-Fasi dalam Syarh Dalail-nya menyatakan bahwa shalawat merupakan piranti terpenting bagi yang ingin mendekati Tuhannya. Hal ini karena ditinjau dari berbagai aspek, di antaranya;

Pertama, shalawat mengandung tawassul kepada Allah Swt. dengan perantara kekasih dan pilihan-Nya. Allah Swt. telah berfirman: "Dan carilah wasilah (untuk) rnenuju kepada-Nya," sementara tidak ada washilah kepada-Nya yang lebih dekat dan lebih terhormat daripada rasul-Nya. 

Rahasia Bacaan Shalawat Nabi Yang Masyhur


Bacaan Shalawat Nabi, Bacaan Sholawat, Lafal Shalawat
Bacaan Shalawat Nabi
Bacaan Shalawat Nabi yang singkat adalah: "Allahumma Shalli 'Ala Muhammad” (Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu pada Muhammad) dan bentuk bacaan shalawat dari Nabi Saw. yang paling sempurna, sebagaimana keshahihan riwayat hadis yang telah dan disepakati dan telah diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwaththa', dan Bukhari Muslim dalam kitab Shahihnya, serta diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai, adalah sebagai berikut:

Pengertian Shalawat Nabi


Pengertian Shalawat Nabi, makna shalawat, arti shalawat, bacaan shalawat
Pengertian Shalawat Nabi
Menurut Al-Khalil dalam Mu’jam Maqayis al-Lughah, kata shallu berasal dari akar kata shalah, yang merupakan bentuk tunggal dari shalawat, yang berarti menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa, dan curahan rahmat. Ibnu Abbas berkata,"Yushallun (bershalawat) artinya yubarrikun (memberi berkah)." Dan, barakah atau keberkahan berarti bertambah dan berkembang. 

Senada dengan hal itu, KH. A. Warson Munawwir dalam Kamus AI-Munawwir menjelaskan bahwa kata shalla bermakna da'a, artinya berdoa. Sedangkan Shallallahu 'ala Muhammadin an-Nabiyyi artinya semoga Allah memberikan berkah dan rahmat kepada Nabi Muhammad Saw.

Arti dan Makna Shalawat Nabi

Arti dan Makna Shalawat Nabi, pengertian shalawat
Arti dan Makna Shalawat Nabi
Surat Al Ahzab ayat 56 berisi perintah tentang shalawat kepada Nabi. Pada ayat tersebut terdapat kalimat bahwa Allah bershalawat kepada Nabi kemudian para malaikat, dan selanjutnya Allah memerintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat kepada Nabi. 

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Keutamaan Shalawat Nabi

keistimewaan shalawat nabi, keutamaan shalawat nabi, fadhilah shalawat
Keutamaan Shalawat Nabi
Shalawat Nabi pengertiannya disini adalah do'a yang ditujukan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan Rasulullah saw beserta keluarganya. Sedangkan bacaan dan lafaznya telah diajarkan oleh Rasulullah saw sendiri pada banyak hadits-hadits shahih.

Beberapa keutamaan/fadhilah Shalawat Nabi adalah :

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, sesungguhnya dia pernah mendengar Nabi saw bersabda, "Apabila kalian mendengar suara adzan, tirukanlah suara adzan itu, kemudian ucakan shalawat untukku, karena sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan shalawat untukku satu kali, Allah swt akan menurunkan rahmatnya sepuluh kali kepadanya..." (HR Muslim no. 557).