“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56).

Pengertian Shalawat Nabi


Pengertian Shalawat Nabi, makna shalawat, arti shalawat, bacaan shalawat
Pengertian Shalawat Nabi
Menurut Al-Khalil dalam Mu’jam Maqayis al-Lughah, kata shallu berasal dari akar kata shalah, yang merupakan bentuk tunggal dari shalawat, yang berarti menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa, dan curahan rahmat. Ibnu Abbas berkata,"Yushallun (bershalawat) artinya yubarrikun (memberi berkah)." Dan, barakah atau keberkahan berarti bertambah dan berkembang. 

Senada dengan hal itu, KH. A. Warson Munawwir dalam Kamus AI-Munawwir menjelaskan bahwa kata shalla bermakna da'a, artinya berdoa. Sedangkan Shallallahu 'ala Muhammadin an-Nabiyyi artinya semoga Allah memberikan berkah dan rahmat kepada Nabi Muhammad Saw.

Terkait dengan shalawat untuk Rasul, Allah Swt., Tuhan Yang Mahaagung, telah berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya," (QS. Al-Ahzab [33]: 56).

Ayat ini adalah prasasti cinta yang Allah anugerahkan pada satu-satunya makhluk-Nya yang paling mulia. Makhluk yang Allah sendiri bersumpah tak akan menciptakan makhluk-makhluk lain jika Ia tak menciptakan makhluk itu. Dialah Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wasallam.

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi." Tak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan Nabi di sini adalah Nabi Muhammad Saw. Demikian menurut ‘allamah Syamsud-Din al-Khatib. Lalu apa makna bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat pada Nabi Muhammad Saw.?

Ada beberapa makna yang terkandung dari maksud shalawat Allah dan para malaikat untuk Rasulullah, di antaranya, menurut Ibn Abbas ra., bahwa Allah Swt. mengasihi Nabi, dan para malaikat memohonkan untuk beliau, serta shalawat dari Allah adalah rahmat, sedangkan shalawat dari malaikat adalah permohonan ampunan. Menurut Abu al 'Aliyah, shalawat dari Allah adalah pujian-Nya kepada beliau di hadapan para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doa untuk beliau.

Sedangkan menurut Imam Al-Baidhawi, Allah dan para malaikat memberikan perhatian pada Nabi dengan cara menampakkan keterhormatan serta memuliakan keberadaan beliau. Dan Ibn Hajar berpendapat bahwa shalawat dari Allah adalah rahmat yang diikuti penghormatan.

Allah melanjutkan firman-Nya dengan anjuran kepada orang-orang yang beriman untuk mengucapkan shalawat pada Nabi Muhammad: "Ya Ayyuhalladziina Aamanuu Shalluu ‘Alaihi.” (Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah atasnya). Menurut para ulama, ada beberapa makna yang terkandung dari kalimat-kalimat ini, di antaranya:
Mohonkanlah kasih-sayang Allah untuk beliau, pernyataan ini menurut an-Nabhani.
a. Sedangkan menurut Imam al-Baidhawi, berikanlah perhatian kamu semua padanya, karena sesungguhnya kamu lebih berkewajiban untuk melakukannya, dan bacakanlah: "Allahumma Shalli 'ala Muhammad", (Ya Allah, limpahkan rahmat-Mu kepada Muhammad).
b. Ibn Hajar menjelaskan bahwa shalawat yang diucapkan selain Allah (para malaikat dan manusia) adalah pengharapan dan tuntutan akan rahmat yang diikuti penghormatan untuk Nabi Saw.
Sedang makna, "Wasallimuu Tasliimaa" (dan ucapkanlah salam penghormatan padanya), menurut an-Nabhani, berikanlah penghormatan kepada beliau dengan cara Islami, dan rayakanlah keagungannya dengan segala kemampuanmu, yaitu dengan mengikutinya secara baik dan sering memuji kebaikan-kebaikannya, mengikuti segala apa yang diperintahkannya dan mengucapkan salam atas beliau dengan lidahmu. 

Sedangkan menurut Imam Al-Baidhawi, bacakanlah Assalamu 'alaika ayyuhan-Nabiyyu. (semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi). Adapula ulama yang menyatakan bahwa arti dari Wasallimu Tasliimaa adalah: taatlah kamu terhadap perintah-perintahnya. Ibn Hajar menyatakan bahwa maksud salam adalah keselamatan dari cela dan kekurangan. Hal ini dikuatkan dengan keyakinan bahwa Rasulullah Saw. adalah ma'shum (terjaga dari perbuatan dosa). 

Imam al-Ghazali, sebagaimana dituturkan Ibn Hajar dalam kitabnya al-Jauhar al-Munazhzham, menjelaskan bahwa pengertian shalawat Allah Swt. kepada Nabi Saw. dan orang-orang yang membacakan shalawat padanya adalah melimpahnya berbagai macam kemuliaan, nikmat-nikmat yang beraneka ragam dan pemberian-pemberian-Nya kepada Nabi Saw. sesuai dengan kapasitas beliau sebagai Nabi, dan kepada orang-orang yang bershalawat pada beliau sesuai dengan kapasitas mereka.

Adapun pengertian shalawat kita dan shalawat para malaikat kepada junjungan kita Muhammad Saw. adalah harapan dan permohonan dengan sepenuh hati untuk memohonkan kesempurnaan dan ikut bersuka cita atas segala karunia-Nya yang diberikan pada Rasulullah Saw.

Sedangkan pengertian mengenai seruan Rasulullah Saw. pada umatnya untuk membacakan shalawat kepada beliau, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, adalah karena tiga alasan:  
Pertama, karena doa dan permohonan memiliki pengaruh signifikan dalam mengundang datangnya karunia dan nikmat-nikmat Allah Swt. Shalawat adalah doa. Dengan bershalawat, secara tidak langsung kita telah mengundang datangnya karunia dan nikmat-nikmat dari Allah, Sang Pemberi Nikmat.

Kedua, bahwa Nabi Saw. merasa senang dengan shalawat tersebut, sebagaimana beliau Saw. telah bersabda: "Sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang Iainnya", sebagaimana seorang guru membanggakan keberadaan muridnya ketika masih hidup, sehingga sempurnalah kebahagiaan murid-muridnya dengan mengikuti petunjuknya, yang membuat kecintaan dan penghormatan dari murid-muridnva tersebut benar-benar tulus. Sebagai umat yang dibanggakan, selayaknyalah kita mencintai beliau, selalu menyebut namanya dan bershalawat untuknya.

Ketiga, kasih sayang Rasul Saw. yang begitu dalam kepada umatnya dengan mendorong mereka untuk melakukan salah satu cara qurbah, kedekatan (pendekatan) kepada Allah Swt. Bukan saja satu pendekatan, tapi beberapa pendekatan yang menyatu dalam shalawat kepada Nabi Saw., seperti memperbarui iman kepada Allah Swt., kemudian kepada Rasul-Nya, setelah itu mengagungkannya lalu memberikan perhatian kepada beliau dengan memohonkan beberapa keutamaan untuk beliau. Demikian diungkapkan Al-Ghazali.

Al-Hafidz as-Sakhawi berpendapat, yang dimaksud dari ayat 56 surat Al-Ahzab itu adalah bahwa Allah memberitahu hamba-hamba-Nya tentang kedudukan sang Nabi di sisi-Nya pada tempat tertinggi. Dia memuji beliau di hadapan para malaikat terdekat, serta para malaikat sama-sama bershalawat atas beliau. Kemudian Allah memerintahkan penghuni alam bawah (penduduk bumi) untuk membacakan shalawat dan memohonkan kedamaian untuk beliau, agar kemudian pujian kepada beliau dari penduduk alam tertinggi (para malaikat) dan alam dunia menyatu seluruhnya. Sumber: Buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat.

Tags: bacaan shalawat nabi, bacaan shalawat nabi muhammad saw, lagu sholawat nabi, shalawat nabi mp3, download shalawat nabi muhammad saw, keutamaan shalawat, lirik lagu opick shalawat nabi.