Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak umat Islam memilih bersalawat dari pada melakukan kegiatan yang tak bermanfaat. Seperti, menonton program televisi yang menyuguhkan pergunjingan, mengumbar aib dan masalah pribadi orang lain, dan sebagainya.
Hal itu disampaikan Menag pada acara Pengajian Akbar Bandungan Bersalawat Bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, dan KH Maimoen Zubair, di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/1) malam.
Hadir dalam acara itu, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kepala Kanwil Kemenag Jateng Imam Haromain Asy’ari, Bupati Semarang Mundjirin, Pengasuh Ponpes Al-Huda KH Muh Maghfur, anggota DPR Machmud Yunus, dan Staf Khusus Menag Ermalena Muslim.
“Dari pada menonton televisi yang kurang baik, lebih kita memperbanyak zikir dan salawat,” ujar Menag Suryadharma Ali yang disambut tepuk tangan puluhan ribu hadirin yang memenuhi lapangan itu.
Habib Syech juga menyoroti tayangan televisi yang tak mendidik lagi. Orang tua zaman ini, lanjut Habib, juga tak hirau pada keberadaan putra-putrinya. “Dulu waktu saya kecil, kalau Magrib belum pulang, Bapak sudah mencari-cari sambil membawa pentungan,” katanya.
Usai sambutan Menag dan Habib, alunan salawat menggetarkan arena karena dinyanyikan laut jemaah yang memadati kaki pegunungan yang dingin itu.
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, atau yang kondang disebut Habib Syech, malam itu, menjadi magnet pada malam itu. Acara bertajuk Membangun Umat Islam yang Berakhlak Karimah tersebut, kian semarak dengan kehadiran Menteri Agama Suryadharma Ali. Menag turut bersalawat bersama Habib Syech.
Dalam kesempatan tersebut, Menag mengimbau agar anak-anak yang banyak hadir dan ikut berzikir, tak melupakan waktu belajar. “Anak-anak tak boleh ada anak yang tak sekolah, apalagi jika bersekolah di madrasah. Banyak siswa madrasah yang mendapat medali sains international,” kata Menag. Sumber: kemenag.go.id